Rabu, 02 Juni 2021

OPTIMALISASI PERAN GURU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS 2045 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

 

Tema: Peran Guru Dalam Mewujudkan Generasi Emas

 

 

 

 

 

 

 

 


OPTIMALISASI PERAN GURU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS 2045 DI SEKOLAH  DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

 

Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi

LOMBA PENULISAN ARTIKEL NON PENELITIAN (GAGASAN)

PGRI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2020

 

 

Diusulkan Oleh:

Hasan Ibadin, S.Pd. ( Guru PAI SD N Lempuyangan 1)

 

 

SD N Lempuyangan 1

Yogyakarta

2020

 

OPTIMALISASI PERAN GURU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS 2045 DI SEKOLAH  DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

 

Oleh:

Hasan Ibadin, S.Pd.

SD N Lempuyangan 1

 

Abstrak

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap manusia memiliki kesempatan dan hak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang berkualitas menjadi dambaan setiap negara karena kualitas pendidikan adalah hal krusial yang mendasari kemajuan suatu bangsa. Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke masih memiliki kesenjangan di bidang pendidikan. Peran guru masih sangat penting untuk menjawab tantangan global agar siswa nantinya dapat bersaing di kancah Internasional. Berdasarkan wawancara dan membaca buku refrensi, permasalahan penyelenggarakan di sekolah dasar ternyata masih ada yang membatasi peserta didik untuk berkembang. Guru merupakan pendidik yang selalu memperjuangkan  dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang telah dituangkan  secara tertulis dalam Undang-undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Gerakan Literasi Sekolah mejadi sebuah terobosan baru untuk memberantas masalah di bidang pendidikan. Gerakan ini menempatkan guru sebagai subyek, dimana guru menjadi teladan dan pelopor pembenahan pendidikan. Kemasan sistem pendidikan tersebut dirancang untuk mengembangkan kualitas serta kuantitas peserta didik sebagai generasi emas 2045 yang akan membangun bangsa di masa depan. Mengingat bahwa pendidikan di sekolah dasar belum sepenuhnya efektif hingga saat ini, maka solusi atas permasalahan tersebut dapat teratasi dengan Gerakan Literasi Sekolah. Pengoptimalisasian peran guru dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan ditujukkan untuk menyukseskan terselenggaranya program Indonesia berdaulat, maju, adil dan makmur tahun 2045.

 

Kata Kunci :  Kualitas Pendidikan, Gerakan Literasi Sekolah, Peran Guru, Generasi Emas 2045

 


 

A. Pendahuluan

“Pendidikan merupakan upaya memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak. Bagian-bagian tersebut tidak boleh dipisahkan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak.” (Ki Hadjar Dewantara Selaku Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959). Kata-kata bapak pendidikan Indonesia tersebut menjelaskan betapa pendidikan sangat penting bagi setiap insan, tanpa terkecuali. Baik mulai anak-anak maupun sampai tua memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan pendidikan dijadikan media untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaiman tujuan pendidikan Indonesia yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 yaitu bahwa untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Majunya generasi-generasi emas 2045 yang akan datang tidak akan terlepas dari pendidikan yang ada sekarang, baik pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA maupun non formal seperti asrama dan podok pesantren.

Peran guru dalam memajukan pendidikan baik formal maupun non formal sangat berpengaruh sekali. Salah satu peran guru sebagai motivator yaitu meningkatkan semangat dan gairah belajar peserta didik terutama untuk membiasakan membaca.

Pembiasaan diri untuk membaca buku-buku yang ada di sekolah dapat menjadi alternatif bagi peserta didik untuk menambah pengetahuan, wawasan dan memperdalam materi pelajaran. Pembiasaan membaca peserta didik di sekolah disebut juga dengan gerakan literasi sekolah. Gerakan literasi sekolah (GLS) ini merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan kualitas serta kuantitas peserta didik sebagai generasi emas 2045 yang akan membangun bangsa di masa depan. Sehingga diharapkan akan menyukseskan terselenggaranya program Indonesia berdaulat, maju, adil dan makmur tahun 2045

 

B. Pembahasan

Gerakan Literasi Sekolah

Membaca akan menambah ilmu. Saat ini di negara Indonesia sedang berusaha untuk meningkatkan kemampuan membaca warga negaranya terutama yang masih berstatus sebagai peserta didik. Hal ini dikarenakan dari fakta bahwa hasil survey Internasional (PIRLS 2011) yang mengukur keterampilan membaca siswa Indonesia masih rendah. Berdasarkan fakta ini pemerintah berusaha meningkatkan hasil tersebut. Salah satu upaya yang dilaksanakn oleh pemerintah adalah Grakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan pembiasaan aktivitas literasi di sekolah yang meliputi aktivitas literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, literasi visual, literasi informasi, literasi budaya dan literasi global. Pembiasaan aktivitas literasi bisa dilakukan di sekolah maupun tempat yang lainnya, namun karena pandemi bisa juga dilakukan di rumah.

Beberapa sekolah juga sudah mempraktikkan gerakan ini kepada peserta didik. Salah satunya adalah di SD N Lempuyangan 1 Kota Yogyakarta.  Sebelum pandemi corona, setiap akan memulai pembelajaran peserta didik diminta terlebih dahulu untuk membaca buku non pelajaran selama kurang lebih 15 menit. Hal tersebut merupakan salah satu tahapan dalam pelaksanaaan GLS yaitu pembiasaan pada aktivitas literasi dasar. Diharapkan setelah peserta didik terbiasa dengan hal ini akan menumbuhkan minatnya terhadap buku dan tidak bosan untuk membaca.

Gerakan Literasi Sekolah merupakan kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif dari seluruh stakeholder (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan wali siswa). Maka dari itu semua stakeholder harus saling bekerja sama dalam program GLS ini terutama guru, karena guru yang bersentuhan langsung dan yang paling sering berkomunikasi dengan peserta didik selama di sekolah.

 

Peran Guru Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan hingga dewasa ini masih merupakan kegiatan yang terus digalakkan. Hal ini tidak saja disebabkan oleh tuntutan laju perkembangan IPTEK tetapi dalam rangka mewujudkan warga negara Indonesia dalam mempersiapkan generasi emas 2045. Tidaklah mengherankan jika peran guru sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat (long Life education). Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian peran guru dalam pendidikan harus betul-betul bisa mengarahkan serta menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah internasional, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Peran guru dalam peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri bermakna bahwa guru siap membantu, mengarahkan dan mendidik peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, kecakapan, nilai, sikap dan pola tingkah laku yang berguna bagi hidupnya melalui pembiasan membaca baik di lingkungan sekolah mapun di luar sekolah.

 

Generasi Emas 2045

Bonus demografi diprediksi akan terjadi di Indonesia pada tahun 2045. Selain itu, Indonesia diprediksi menduduki peringkat ke 5 dari 10 negara dengan penduduk besar di dunia pada tahun 2045. (Bapenas : 2019). Bonus demografi ini akan menjadi bencana atau menjadi konstribusi bagi perkembangan bangsa tergantung pada penyiapan generasi saat ini yang sekitar 25 tahun lagi akan menjadi pengisi era tersebut.

Generasi emas 2045 adalah peserta didik yang saat ini menduduki bangku SD, SMP, dan SMA. Harapan besarnya, pada tahun 2045 Indonesia akan diisi oleh generasi produktif dalam jumlah yang mayoritas. Berdasarkan data BKKBN Indonesia akan mendapatkan bonus demografi 70% usia produktif sementara 30% nya adalah usia tidak produktif.

Salah satu pilar visi Indonesia 2045 adalah pengembangn SDM dan penguasaan IPTEK.  Upaya pengembangan SDM ini dilakukan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi serta kebudayaan. Bidang pendidikan dipandang sebagai salah satu sector pencetak SDM yang nantinya bisa dipersiapkan untuk menyongsong generasi emas Indenesia tahun 2045. Dengan demian Indonesia akan menjadi negara yang maju, makmur dan sejahtera.

 

C. Penutup    

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap manusia memiliki hak dan kesempatan mendapat pendidikan. Pendidikan yang berkualitas menjadi dambaan setiap negara karena kualitas pendidikan adalah hal krusial yang mendasari kemajuan suatu bangsa.

Gerakan Literasi Sekolah juga merupakan program pemerintah dalam upaya menumbuhkan pembiasaan aktivitas literasi di sekolah yang meliputi aktivitas literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, literasi visual, literasi informas, literasi budaya dan literasi global.

Dalam hal ini peran guru dalam peningkatan kualitas pendidikan melalui GLS sangat penting sekali sebagai upaya guru membantu, mengarahkan dan mendidik peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, kecakapan, nilai, sikap dan pola tingkah laku yang berguna bagi hidupnya melalui pembiasan membaca baik di lingkungan sekolah mapun di luar sekolah.

Selanjutnya setelah GLS terlaksanakan, maka diharapkan pada tahun 2045 Indonesia akan diisi oleh generasi emas dalam jumlah yang mayoritas. Sehingga Indonesia akan menjadi negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.

Daftar Rujukan

BAPPENAS. 2019. Visi Indonesia 2045: Manfaatkan Bonus Demografi Demi Wujudkan Indonesia Maju. Diakses dari https://www.bappenas.go.id. Pada Senin, 09 November 2020.

BKKBN.https://jdih.bkkbn.go.id/public_assets/file/6af6f5d233533d443ed238cd5336d1d7.pdf

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Undang-Undang  Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar