Rabu, 11 Desember 2019


Pengertian Hari Akhir
            Hari Akhir yaitu hari kiamat yang didahului dengan musnahnya alam semesta ini. Jadi pada hari itu akan matilah seluruh makhluk yang masih hidup. Bumi pun akan berganti, bukan bumi atau langit yang sekarang ini.
            Selanjutnya Allah swt. lalu menciptakan alam lain yang disebutnya dalam akhirat. Disitulah seluruh makhluk akan dibangkitkan yakni dihidupkan lagi setelah mereka mati. Ruhnya dikembalikandalam tubuhnya dan dengan demikian mereka akan mengalami kehidupan yang kedua kalinya.
Setelah dibangkitkan (diba’ats) lalu setiap jiwa akan dihisab (diperhitungkan) seluruh amalannya baik yang berupa kebaikan atau keburukan.
Oleh sebab itu, maka barang siapa yang kebaikannnya dapat melebihi keburukannya, tentulah oleh Allah swt. akan dimasukan dalam surga, sedang yang keburukannya lebih banyak dari kebaikaanya, maka akan dimasukan oleh Allah swt. dalam neraka.[1]
Nama-nama Hari Kiamat[2]
1.      Yaum al-Qiyamah (Hari Kiamat)
Nama yaum al-qiyamah terdapat dalam tujuh puluh ayat yang ada dalam al-quran. Diantaranya adalah dalam firman Allah berikut
QS. An-nisa: 87)
QS. Al-Isra’: 97)
Secara bahasa, kata al-qiyamah berasal dari kata qama-yaqumu. Berdasarkan kebiasaan orang Arab, masuknya tanda ta’nist pada kata al-qiyamah berfungsi untuk mempersangat (li al-mubalaghah). Hari kiamat, dengan demikiandiberi nama yaum al-qiyamah karena pada waktu itu terjadi beberapa peristiwa yang sangat besar sebagaimana yang telah dijelaskan dalam beberapa nash. Salah satunya adalah peristiwa bangkitnya manusia untuk menghadap Allah.
2.      Yaum al-Akhir (Hari Akhir)
QS. Al-Baqarah:177
QS. An-Nisa’: 74

Hari kiamat  diberi nama yaum al-akhir karena tidak akan ada hari lagi setelah (hari) itu-hari yang terakhir.
3.      Al-sa’ah (waktu)
QS. Al-Hijr
QS. Thaha:15
Kata al-sa’ah dipakai sebagai nama untuk hari kiamat bisa jadi karena waktunya yang memang dekat. Hal tersebut karena segala sesuatu yang segera identik dengan sangat dekat. Bisa jadi karena sebagai peringatan tentang terjadinya peristiwa-peristiwa yang sangat dahsyat dan mengelupaskan kulit. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa hari kiamat dinamakan dengan al-sa’ah karena hari itu datang secara tiba-tiba dan dalam waktu tertentu.
4.      Yaum al-bats (hari kebangkitan)
Allah berfirman
QS. Al-Hajj: 5
QS. Aruum: 56
Ibnu Manzhur berkata: Bahwa yang dimaksud dengan al-bats adalah penghimpunan kembali oleh allah terhadap orang-orang yang mati. Membangkitkan orang-orang yang mati berarti menghidupkan mereka kembali untuk hari kebangkitan.
5.      Yaum al-fashl (Hari Keputusan)

(QS. Al-shaffat: 21)
QS. An-naba’: 17
Nama yaum al-fashl ini digunakan untuk hari kiamat karena pada hari itu Allah memutuskan di hadapan para hamba-Nya terhadap perkara-perkara yang selalu mereka perselisihkan. Dan karena Allah juga memutuskan di hadapan para hamba-Nya hal-hal yang selalu mereka perdebatkan.


Fungsi iman kepada hari akhir[3]
            Al-quran itu sangat memperhatikan sekali perihal persoalan hari akhir dan ini dikarenakan beberapa sebab seperti:
1.      Ia akan snntiasa menjaga dan memelihara diri dari maelakaukan perbuatan dosa dan maksiat dan akan selalu taat dan bakti kepada tuhan  karena segala amal, baik atu buruk akan ada balasannya di hari akhirat
2.      Ia akan sabar dalam menghadapi segala cobaan dan penderitaan hidup karena ia yaqin bahwa kesenangan dan kebahagiaan hidup yang sesungguhnya adalah di akhirat nanti.
3.      Ia memilik tujuan yang jelas yang ingin dicapai dalam setiap gerak dan tindakan yang dilakukannya, yaitu kebajikan yang dapat membawanya kepada kebahagiaan hidup di akhirat.

           

Kisah Hari Kiamat
Semua Makhlu di Kumpulkan di Padang Mahsyar
Secara syara’, al-hasyr berarti mengumpulkan semua makhluk pada hari kiamat untuk dihisab dan mereka diberikan keputusan nasib mereka.
Proses pengiringan manusia ke padang mahsyar disebutkan sejumlah ayat dan hadist secara berbeda dan saling berlawanan, sebagian ayat dan hadist mengisyaratkan bahwa yang mengiring dan mengumpulkan manusia ke mahsyar adalah api. Namun sebagian yang lain menyebutkan bahwa yang mengiring mereka adalah malaikat. Sebagian ayat dan hadist juga menunjukan bahwa manusia akan berjalan kaki di atas tanah, sebagian lain mengindisikan bahwa mereka akan diangkut hewan tunggangan, atau diseret wajahnya. Sebagian ayat dan hadist mengisyaratkan bahwa ada perbedaan antara kelompok kafir dan mukmin dalam proses pengiringan mereka ke padang mahsyar, sebagian lain menunjukan tidak ada perbedaan di dalamnya.
Menurut ayat Al-quran dan hadist nabi, peristiwa dikumpulkannya manusia pada hari kiamat terbagi menjadi tiga macam:
1.      Manusia digiring dan dikumpulkan ke padang Mahsyar
Peristiwa ini terjadi setelah tiupan kebangkitan, yakni ketika manusia berhamburan kelaur dari kuburnya. Api mengiring mereka ke padang mahsyar.
Apabila unta-unta yang bunting ditinggalakan (tidak terurus), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan 9at-takwir [81]:4-5). Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda, “kelak manusia akan dikumpulkan dengan tiga cara, (1) orang-orang yang dipenuhio rasa harap dan takut, (2) dua orang menunggangi sat ekor unta, tiga orang menunggangi satu ekor unta, empat orang menunggangi satu ekor unta, dan sepuluh orang menunggangi satu ekor unta, (3) dan sisnaya akan dikumpulkan api yang akan terus menyertai mereka di setiap siang, malam, pagi, dan sore.
2.      Manusi digiring dan dikumpulkan ke tempat perhitungan amal hisab
Bumi akan lenyap,dan berada digenggaman Allah. Langit akan digulung dengan tangan kanan-Nya. Dan, manusia akan dikumpulkan untuk perhitungan amal.
Diriwayatkan dari mujahid berkata, “ ibnu abbas berkata kepadaku , tahukah engkau luas neraka? Aku menjawab, “tidak. Benar demi Allah, engkau tidak mengethuinya,”katanya. ‘Aisyah pernah bercerita kepadaku bahwa ia bertanya kepada Rasulullah tentang firman tentang firman. Pada hari kiamar, bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya (al-Zumar [39]:67). Ia bertanya, ‘dimanakah manusia beradan pada waktu itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, diatas jembatan jahnnam.”
3.      Manusia digiring dan dikumpulkan ke surga atau neraka
Setelah proses perhitungan amal (hisab) dan pemisahan orang-orang kafir dari oran-orang mukmin, dikumpulkan kelompok kafir dengan wajah mereka diseret menuju neraka, kelompok alabrar dengan berjalan kaki, dan kelompok al-muqorrabun dengan berkendaraan. Oarng-orang yang dikumpulkan di neraka jahannam dengan diseret wajahnya, mereka itulah yang paling buruk tempatnya dan saling sesat jalannya (al-furqan [25]:34).
Diriwayatkan dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah, orang kafir akan dikumpulkan dengan diseret wajahnya pada hari kiamat kelak Bagaiman itu terjadi?  Belia balik brtanya, “ Bukankah yang membuatnya bisa berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? Laki-laki itu pun berkata, “Benar. Mahakuasa Tuhan  kami.”
Ingatlah pada hari ketika Kami mengumpulkan orang-orang yang bertakwa kepada Allah Yang Maha Pengasih bagaikan kafilah yang terhormat (Maryam[19]:85). Maksudnya, mereka dikumpulkan sambil mengendarai hewan tunggangan.
Kondisi Manusia di Padang Mahsyar
·         Mereka dibawa ke hapadan Allah dengan berbaris. Dan mereka akan di hadapan Tuhanmu dengan berbaris.
·         Mereka tidak berbicara sepatah kata apa pun
·         Mereka panik, kaget dan lupa segala hal selain dirinya.
·         Manusia melupakan nasab, keturunan dan keluarganya. Setiap orang sibuk mengurusi dirinya masing-masing.
·         Mereka semua akan berlutut
·         Mereka akan dihadapkan kepada Allah tanpa sesuatu apa pun yang tersembunyi dari mereka.[4]

Kondisi Hari Kiamat

1.      Bumi berguncang dan gunung-gunung hancur lebur
Ketika kiamat terjadi Allah mengabarkan kepada kita tentang keadaan bumi dan segala isinya, termasuk gunung. Bumi dan gunung-gunung akan diangkat. Keduanya dibenturkan hingga hancur lebur. Apanila sangkakla ditiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gununug, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Pada hari itulah terjadi kiamat (al-Haqqah [69]:13-15). Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (al-fajr [89]:21). Pada hari itu, gunung-gunung yang berdiri kokoh dan keras akan berubah menjadi butiran pasir yang lembut.
2.      Lautan Meluap dan Menyala
Dan apabila lautan dijadikan meluap (al-infithar[82]:3). Ibnu Abbas berkata, “Allah meluapkan sebagian lautan ke sebagian yang lain.” Al-Hasan berkata, “Airnya hilang. ”Qotadah berkata menjadi satu dengan air asin,”Air tawar (air sungai akan bercampur (lautan.” Al-Kalbi berkata,”lautan menjadi pasang.”
Demi  lautan yang penuh gelombang (at-tur [52]:6). Dan apabila lautan dipanaskan  At-takwir [81]:6). Inmu Abbas berkata, “Lautan dinyalakan sehingga menjadi api yang berkobar.”Al-Hasan berkata”Lautan menjadi kering.”
Syekh Al-Hafizh al-Hukmi berkata, “Dengan mengambil pendapat-pendapat mereka, maknanya adalah sebagian lautan akan akan diluapkan, sesang sebagian lainnya akan dinyalakan sehingga menjadi api dan kemudian kering tanpa air.”
3.      Langit Bergoyang dan Terbelah
Alla mwnciptakan langit sebagai salah satu kebesaran-Nya Ia adalah ciptaan teragung, terbesar, dan terluas. Ia tidak bersudut dan tidak pula betiang. Sungguh ia, ia citaan teragung Allah. Meskipun demikian, pada hari kiamt nanti, dalam hal warna dan kerapuhan ia akan menjadi seperti mawar.” Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilauan minyak (Ar-Rahman [55]:37). Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh (al-Haqqah) [69]: 16). Demikian karena langit berguncang sangat hebat.
Langit akan terbelah, Allah berfirman, Apabila langit terbelah dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh (al-insyiqaq [84]:1-2). Sebelah terbelah, langit menjadi seperti pintu-pintu terbuka lebar. Langit pun dibuka, mak terdapatlah nenerapa pintu. Saat itu para malaikat akan turun untuk menghitung semua amal perbuatan manusia.
4.      Bumi digenggam dan digulung dengan langit
Setelah itu, Allah akan mengulung langit. (Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas 9al-sijil). Sebagaiman Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Janji yang pasti Kami tepati. Sungguh Kami akan melaksanakannya (al-Anbiya’ [21]: 104.
5.      Matahari digulung, bulan gelap, dan bintang  berjatuhan
Apbila matahari digulung dan bintang-bintang berjatuhan (at-takwir[81: 1-2). Ibnu Abbas mengatakan bahwa maksud digulung adlah cahanya digelapkan. Sedangkan yang lain berpendapat makna digulung adalh dilipat, lalu diempaskan. Bila terjadi, cahayanya akan hilang.
Dalam hadist disebutkan bahwa, “Matahari dan bulan akan digulung pada hari nkiamat nanti.” Maksudnya,  keduanya akan digabungkan dan digelapkan.
Bintang-bintang akan terlepas dari tempatnya, lalu akn berjatuhan ke bawah menimpa penduduk bumi. Cahanya hilang, dan akhirnya lenyap
6.      Bumi diganti
Bumi tempat pijak kita inia akan diganti. Keadaan bumi akan berubah total dan menjadi mahsyar pertama. Setelah itu, pada hari ketika manusia dikumpulkan ke tempat perhitungan amal di shirat bumi ini akan musnah. Lenyap sepenuhnya.  Diriwayatkan dari Sahl ibn Sa’d bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pada hari kiamat, manusia akan dikumpulkanndi atas tanah putih kemerah-merahan seperti lembaran roti naqi’. Disana tak ada petunjuk apa pun. Setelah itu, manusia akan dipindahkan dan dikumpulkan ke tanah tempat perhitungan amal (Mahsyar kedua).
7.      Semua Makhluk bersujud kepada Allah dan Para malaikat turun
Setelah manusia dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan ke padang mahsyar, lalu kejadian mengerikan pada hari kiamat juga sudah terjadi, bumi pun sudah diganti, dan manusia telah dikumpulkan ke tanah tempat perhitungan amal pada saat itulah turun barisan malaikat. Pada hari ketika langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan secara bergelombang (al-furqan [25]: 25), Pada hari ketika ruh dan para malaikatberdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya (an-naba [78]: 38-39). Yang dimaksud “ruh” disini adalah malaikat jibril. [5]



[1] Sayid sabiq. Aqidah Islam(Ilmu Tauhid): Pola Hidup Manusia Beriman. (Surabaya : Diponegoro, 1995) Hlm. 429
[2] Umar Sulaiman Abdullah. Kiamat Amat Dahsyat. (Yogyakarta : Mitra Pustaka. 2010) Hlm. 4-10
[3] Sayid sabiq. Aqidah Islam: suatu kajian yang memposisikan akal sebagai mitra. (Surabaya : Al-Ikhlas, 1996) Hlm. 80
[4] Abdul muhsin al-muthairi. Buku Pintar Hari Akhir. (Jakarta : Zaman, 2012) Hlm. 225-229
[5] Ibid., Hlm. 237-247

Tidak ada komentar:

Posting Komentar